GURU PKLK BISA CIPTAKAN INOVASI PEMBELAJARAN
Dinas Pendidikan Prov Riau
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau telah bertekad terus
melakukan upaya agar anak-anak Pendidikan Khsus dan Pendidikan Layanan Khusus
(PK PLK), bisa terus ditingkatkan derajatnya hingga nantinya bisa merasa sama
dengan anak-anak normal lainnya.
Berbagai upaya dilakukan utnk mewujdukan hal itu, mulai dari membangun
gedung pusat Autisme di Jalan Arifin Ahmad yang meski saat ini masih menunggu
penyelesaian administrasi agar bisa digunakan, memberikan pelatihan-pelatihan
bagi tenaga pendidik PK PLK di Provinsi Riau, sampai pada mendorong orang tua agar
tidak mengangap anak-anak PK PLK ini sebagai anak yang harus dikucilkan.
” Dengan kegiatan ini, saya mendorong pengelola atau instansi yang
terlibat dalam mengurus PK PLK ini agar dapat menciptakan inovasi-inovasi baru,
agar PK PLK di Provinsi Riau ini bisa terus semakin membaik. Inovasi-inovasi
tersebut sampaikan ke Disdukbud Riau akan kita tindak lanjuti,” kata
Kadisdikbud Dr. Kamsol MM saat membuat kegiatan Sosialisasi PK PLK Provinsi
Riau, Senin (8/6), di Hotel Alfha Pekanbaru.
Kamsol mengatakan kalau apresiasi lebih, layak disampaikan kepada guru
PK PLK, karena tidak sama dengan para guru yang mengajar di sekolah-sekolah
biasa, guru PK PLK ini dalam mengajar menciptakan dua energi, yakni bagaimana
mendidik anak menjadi pintar dan cerdas, dan yang kedua adalah mereka harus
mampu mengusai emosi dan membaca psikologi anak didiknya.
” Ini yang harus kita berikan apresiasi lebih kepada guru-guru PK PLK
ini, karena mereka itu biasanya tidak mudah atau tidak mau dipaksakan untuk
belajar, sang guru harua benar-benar mampu mengusai emosinya, dan juga bisa
mendekatkan diri dengan sang anak, ini tidak mudah, tapi mereka mampu, itu yang
selagi patut kita berikan apresiasi,” katanya
DISDIKBUD GELAR LOMBA GURU, KEPALA SEKOLAH, PENGAWAS
BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI TINGKAT TK, SD DAN SMP
Dinas Pendidikan Prov Riau
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau kembali menyelenggarakan
lomba Guru, Kepala sekolah, Pengawas (TK, SD dan SMP) Berprestasi dan Guru SDLB
Berdedikasi serta Guru SD Berdedikasi, Daerah Terpencil Tingkat Provinsi Riau
2015.
Kepala Dinas Pendidikan dan Provinsi Riau Dr. Kamsol mengatakan kegiatan
guru berprestasi dan kepala sekolah serta pengawas ini guna meningkatkan
apresiasi dan motivasi terhadap guru,kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam
melaksanakan program pendidikan. Peserta lomba terdiri dari 12 kabupaten/kota
di Riau. “Untuk menghasilkan SDM bermutu dibutuhkan proses bermutu dari lembaga
yang bermutu pula. Supaya dapat memacu dan memicu munculnya guru, kepala sekolah
dan pengawas sekolah yang berprestasi perlu adanya kegiatan sistematis agar
dapat menggali yang berprestasi,” kata Kamsol, Senin (8/6) di Hotel New
Hollywood
Kamsol mengakui, guru berprestasi yang mewakili Riau ditingkat nasional
belum mendapat juara. Namun hal itu, disebabkan, tingginya persaingan di 34
provinsi. Untuk itu, pemenang ditingkat provinsi ini harus bisa mencari titik
kelemahan. Sehingga pada perlombaan tingkat nasional Agustus 2015 nanti, para
guru dapat mengukir prestasi ditingkat nasional. “ Saya harapkan juri dapat
memberikan nilai yang objektif. Sebab, pemenang lomba ini akan membawa nama
Riau bukan kabupaten/kota. Oleh karena itu, carilah peserta yang terbaik
diantara yang terbaik,” kata Kamsol.
Namun demikian, kata Kamsol, keberuntungan belum berpihak kepada
Provinsi Riau. Meski demikian, tahun ini, pemenang lomba yang diselenggarakan
dari tanggal 7-10 Juni ini, benar benar orang yang memiliki keahlian, sehingga
mampu mengharumkan nama Riau ditingkat nasional.
Sementara itu kepala sekolah berprestasi tingkat nasional tahun lalu H.
Ridwan yang juga kepala SMPN 4 Pekanbaru mengatakan untuk bisa menjadi yang
terbaik ditingkat nasional yang paling penting adalah pembinaan yang
bekesinambungan dan terus menerus bagi peserta. Hal ini yang dilakukan oleh
daerah yag meraih prestasi di tingkat nasional.” Hasil pengalaman saya yang
ikut lomba kepala sekolah berprestasi tingkat nasional, pembinaan calon guru,
kepala dan pengawas berprestasidaerah lain dilakukan secara berkelanjutan.
Bahkan pembinaan sampai satu tahun. Kalau di Riua hanya beberapa beberapa
minggu saja menjelang keberangkatan ketingkat nasional,” kata Ridwan.
Selain pembinaan, kata Ridwan, kesiapan mental peserta dari Riau harus
betul betul dipersiapkan. Jangan sampai mental peserta kalah melihat kesiapan
peserta dari provinsi lain. Misalnya dalam berkas portofolio dan lain
sebagainya.
Klinik VCT Menjangkau Penderita HIV Lebih Awal, Tidak Lagi Pada Fase Terminal
Dinas Kesehatan Prov Riau
PEKANBARU -
Pertemuan Workshop Dan Evaluasi Program Pengendalian HIV Dan IMS dibuka
oleh Kepala Seksi Pengendalian Pemberantasan Penyakit Bidang P4L Dinas
Kesehatan Provinsi Riau, Yenventris, SKM. M.Kes pada hari Senin tanggal
08 Juni 2015 pukul 09.00 Wib di Alpha Hotel Pekanbaru.
Dihadiri
oleh 28 peserta Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit di Kab/Kota dengan
narasumber Dr. Trijoko Yodo Puspito, MSCPH (Staf Subdit AIDS Depkes)
dan Benjamin Saut PS, SKM, MM, AAK (Kepala BPJS Kesehatan Devisi
Regional II Subangsel).
Dalam
sambutan Kadinkes yang dibacakan oleh Kasi P2P disampaikan bahwa di
Provinsi Riau saat ini penyebaran kasus HIV dan AIDS sudah ada pada
semua Kabupaten/Kota dengan 3 Kabupaten terbanyak adalah Pekanbaru,
Bengkalis dan Dumai. berdasarkan data dari Januari 2015, kasus AIDS
wanita 35 persen dan pria 65 persen, sedangkan HIV pada wanita 31 persen
dan pria 71 persen.
Upaya
yang telah dilakukan semenjak tahun 2004 Klinik VCT pertama kali di set
up yaitu di RSUD Arifin Achmad sampai saat ini di Provinsi Riau 12
kab/kota telah memiliki klinik VCT, tren kasus yang ditemukan secara
perlahan namun pasti bahwa kita sudah dapat menjangkau orang terkena HIV
lebih awal, tidak lagi datang pada fase terminal, sehingga kita dapat
menolong mereka agar dapat memperpanjang masa hidupnya. Oleh karena itu
konseling testing sukarela yang benar dan berkelanjutan sangat
dibutuhkan,
Sementara itu sudah ada 237 orang konselor yang sudah tesebar di 12 Kab/Kota.
Ketua Pelaksana kegiatan ini menyampaikan bahwa tujuan diselenggarkannya pertemuan ini adalah :
(1) Menjamin terlaksananya PPIA HIV terintegrasi dalam pelayanan ANC terpadu.
(2) Melakukan validasi data capaIan indikator kunci kegiatan.
(3) Persiapan perencanaan kegiatan tahun 2016.
Dengan
diadakannya pertemuan Workshop PPIA dan evaluasi ini dengan berbagai
permasalahan, kita semua dapat memanfaatkan pertemuan ini untuk
mengetahui permasalahan sebenarnya dari HIV dan AIDS secara keseluruhan
sehingga secara bersama-sama dapat diupayakan jalan keluarnya untuk
mencapai target program yang telah ditentukan.(rozy/tmc)
Fakta Menarik Hasil Analisa Sederhana Pemeriksaan Kesehatan Pada Area Car Free Day 7 Juni 2015
PEKANBARU
- Ada fakta menarik dari hasil pemeriksaan kesehatan pada acara
Kampanye Kesehatan yang diselenggarakan oleh Tim Kesehatan Dinas
Kesehatan Provinsi Riau kemaren pagi di area Car Free Day Minggu
(7/6/2015) kemaren.
Hasil
Analisa Sederhana dan Faktor Resiko yang ditemukan oleh Tim Konsultasi
Gizi yaitu, dari 300 pengunjung yang melakukan pemeriksaan tensi, gula
darah, dan cek kolesterol, diperoleh 34 orang yang harus di konseling
oleh tim gizi dimana 14 orang diantaranya dengan kasus kolesterol
tinggi, 14 orang hypertensi, 4 orang Diabetes Melitus.
Semua
yang harus konsultasi tersebut rata-rata mengalami obesitas (kegemukan)
hanya 2 orang yang konsul karena ingin menaikkan berat badan.
Tim
ahli gizi yang terdiri dari Dr. Zuainah, Zulfayenni, SST, Dwi
Handayani, SST dan Dessani, SKM ini mengemukakan bahwa rata-rata
dipengaruhi oleh faktor resiko seperti ;
- Life style (Gaya Hidup yang tidak sehat)
- Tidak ada aktifitas fisik ( kurang olahraga)
- Pola makan yang tidak sehat (kurang sayur dan buah)
- Kurang minum air putih
- Banyak makan lemak dan minyak
PHBS
si Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga
agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat
serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat.
Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di Rumah Tangga yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
Plt. Gubri Sempatkan Kunjungi Masyarakat Di Stand Kampanye Kesehatan HUT Metro Riau
PEKANBARU7/6/2015
- Plt Gubri H. Arsyadjuliandi Rahman berkesempatan meninjau Stand
Kampanye Kesehatan yang berada di sisi kiri pintu masuk depan GOR
Tribuana Pekanbaru didampingi oleh Danrem, owner dan petinggi Metro
Riau.
Pada kesempatan
ini, Plt. Gubri menyempatkan untuk berdialog dengan masyarakat yang
sedang diperiksa dan mendengarkan konsultasi gizi yang sedang
berlangsung. Beberapa pengunjung sempat kaget, karena tidak menyangka
akan bertemu langsung dengan pemimpin daerah ini.
Kampanye
Kesehatan dengan pemeriksaan tensi, gula darah dan cek kolesterol
serta konsultasi Gizi gratis yang diselenggarakan pagi ini di area HUT
Metro Riau ke 10 berlangsung cukup sukses. Masyarakat yang berkunjung
cukup antusias yang bisa dilihat dari panjangnya antrian untuk bisa
memeriksakan darahnya maupun untuk konsultasi tentang Gizi. Diantaranya
beberapa terlihat sedang dalam masa kehamilan.
Dari laporan petugas, diperoleh data 300 pengunjung melakukan test kesehatan dan konsultasi gizi di stand kesehatan hari ini.
Kampanye
yang diselenggarakan ini adalah hasil kolaborasi dengan Dinas
Kesehatan Provinsi Riau koran Metro Riau yang bersempena dengan
peringatan HUT Koran Metro Riau.
“Nanti
bulan depan yang tadi sempat di konseling akan kita follow up lagi,
“jelas Kabid Promkes dan Kesga Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Drs. Dedi
Parlaungan, Apt. Jadi tidak hanya berhenti sampai disini, tetapi kita
akan pantau terus.(rozy)
Kampanye Kesehatan Upaya Membangun Pemberdayaan Masyarakat Untuk Kesehatan
PEKANBARU
- Plt. Gubri H. Arsyadjuliandi Rahman mengibarkan bendera start sebagai
tanda dilepasnya peserta Jalan Sehat yang diselenggarakan oleh Koran
Metro Riau, di depan gerbang masuk GOR Tribuana Pekanbaru pagi ini.
Jalan
sehat ini adalah salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka HUT Metro
Riau ke 10. Direncanakan selepas finish akan dilanjutkan dengan senam
bersama dan pencabutan undian doorprize dan juga ada Kampanye Kesehatan
yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
Dibeberapa
tenda pagi ini terlihat kesibukan menyiapkan peralatan pemeriksaan
tensi, pemeriksaan gula darah dan juga cek kolesterol yang disiapkan
oleh program Penyakit Tidak Menular dari Seksi Surveylans yang
dikoordinir langsung oleh kepala seksi surveylans Dr. Siska Hidayani.
Sementara itu di meja lainnya persiapan juga dilakukan oleh Program Gizi
yang langsung dikoordinir oleh Kepala Seksi Gizi Masyarakat Erison,
SKM, M.Kes yang berkolaborasi dengan Dharmawanita Persatuan Dinas
Kesehatan yang diketuai oleh Ny. Elly Hayatinur Andra dan tentu saja
didukung oleh Tim Media Center Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
Beberapa
pejabat eselon dan kepala UPT terlihat ikut meramaikan stand kesehatan
antara lain, Sekretaris Dinkes Dr. Yohanes, Msi, Kepala Bidang Promkes
dan Kesga Drs. Dedi Parlaungan, Apt, MH, Kepala Bidang Yankes Drg.
Betty Marya, Kepala Seksi Farmamin, H. M. Ridwan, SKM, M.Kes dan Kepala
UPT Farmasi dan Logistik, Bambang. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau
tidak nampak dilokasi karena sedang ditugaskan oleh Plt. Gubri
mengikuti Acara Harganas di Kabupaten Bengkalis.
Menurut
Kepala Bidang Promkes dan Kesga, Kampanye Kesehatan ini merupakan
program yang direncanakan akan dirutinkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi
Riau setiap bulannya, meski dengan tema yang berbeda. Hal ini dilakukan
untuk mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam upaya
membangun pemberdayaan masyarakat untuk kesehatan sehingga tercipta
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, yang pada akhirnya berdampak
kepada meningkatnya usia harapan hidup.
“Kita
memang sedang berusaha merangkul dunia usaha dan swasta untuk ikut
berkontribusi terhadap kesehatan. Sudah saatnya kesehatan bukan hanya
dipikirkan oleh orang kesehatan saja, tetapi sebaiknya sudah menjadi
pemikiran setiap orang termasuk Lintas Sektor, pihak swasta, LSM, Dunia
Usaha dan tentunya oleh masyarakat sendiri, karena hidup sehat adalah
kebutuhan kita bersama,”ujarnya.(rozy)
Evaluasi Anggaran Dinkes Riau Jilid II, Antisipasi Permasalahan Realisasi Fisik Dan Keuangan
Dinas Kesehatan Prov Riau
Pekanbaru –
Jumat pagi kemaren (5/6/2015) telah dilakukan evaluasi Anggaran APBD
dan APBN Dinas Kesehatan Provinsi Riau, tetap dengan sistem desk seperti
yang telah dilaksanakan bulan lalu, dan sorenya dilanjutkan dengan
pembahasan bersama eselon III dan IV terutama yang menjabat sebagai KPA
dan PPTK.
Meski
baru dua kali dilaksanakan, pada desk kali ini telah diperoleh gambaran
realisasi fisik berdasarkan jumlah kegiatan dan tahapan kegiatan,
sementara pada Realisasi Keuangan dapat diidentifikasi tanggal dan
jumlah pengambilan GU, Identifikasi Jumlah GU yang sudah di SPJ kan dan
Identifikasi jumlah SPJ yang sudah di entrykan, sehingga diperoleh
gambaran untuk Realisasi Fisik APBD Dinas Kesehatan Provinsi Riau adalah
: 33,15% sedangkan Realisasi Keuangan 13,82%.
Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi Riau H. Andra Sjafril, SKM, M.Kes menyampaikan
bahwa ia ingin komunikasi seperti ini terus berjalan, sehingga kita
cepat mengetahui kendala-kendala yang terjadi pada penggunaan anggaran
lebih dini dan mendapat kejelasan lebih awal.
Pada
pertemuan ini telah disinkronkan keinginan program dengan ketersediaan
dana, sehingga tidak ada lagi dana yang menumpuk disuatu Seksi/program
karena belum bisa dilaksanakan, dana tersebut bisa dialihkan segera
kepada seksi atau program yangmembutuhkan dana segera untuk melaksanakan
kegiatan.
Ahmad
Jajuli, yang mengkoordinir pelaksanaan kegiatan ini menyampaikan
bahwaia telah mengidentifikasi 2 permasalahan yang ditemukan yaitu; 1)
Untuk Realisasi fisik masih perlu persamaan persepsi tingkat definisi
realisasi fisik setiap pejabat pengelola keuangan mengidentifikasi jenis
kegiatan dan tahapan kegiatan dalam DPA. 2) Untuk Realisasi Keuangan
pejabat pengelola keuangan harus bis mengidentifikasi alur keuangan dari
mulai GU dsampai Pertanggung jawaban.
Diakhir
pertemuan Kadis menyimpulkan untuk masalah anggaran, keuangan agar
membuat surat yang mana yang harus disosialisasikan terutama yang
menyangkut Triwulan IV. Selanjutnya mekanisme awal, diharapkan Sub Bag
Perencanaan Program dan Sub Bag. Keuangan masing-masing memiliki Eselon
III binaan dan tanyakan permasalahaannya jika ada kendala.(rozy)
Lulusan SMK Kesehatan Adalah Pondasi Dan Proses Penjenjangan Calon Tenaga Kesehatan Profesional
Dinas Kesehatan Prov Riau
PEKANBARU,
- “Lulusan SMK Kesehatan adalah pondasi dan proses penjenjangan calon
tenaga kesehatan profesional”. Hal ini disampaikan oleh Drs. Jon Analis,
Kepala Bidang SDK dan Kefarmasian Dinas Kesehatan Provinsi Riau pada
acara PengambilanSumpah dan Wisuda Siswa SMK Analis Kesehatan Angkatan
XIX tahun 2014-2015 SMK Abdurrab Pekanbaru Kamis (4/6/2015) lalu di
Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru.
“Wisudawan
dan wisudawati yang dilantik hari ini mudahan-mudahan mampu bersaing
mendapatkan peluang dalam dunia kerja dan dapat bersaing secara sehat
dalam jurusan yang sama, “jelas John Analis.
Hadirnya
SMK dengan Program Analis Kesehatan sesuai dengan Misi Pemerintah
Provinsi Riau dibidang kesehatan, dengan melihat kebutuhan pada skala
jenjang Pendidikan Menengah Provinsi Riau yang hanya dihasilkan oleh
institusi SMK Abdurrab Analis Kesehatan dan SMK jurusan Farmasi.
John
Analis menambahkan, “SMK Kesehatan berdiri sebagai proses penjenjangan
tingkat dasar menunju jenjang tingkat Akademis sehingga dibutuhkan
pondasi calon tenaga Kesehatan profesional menuju terciptanya mutu dan
derajat kesehatan yang lebih baik di Riau ini.
Lulusan
Analisis Kesehatan ini bisa merebut peluang kerja menjadi Asisten
Analis Kesehatan di Laboratorium di Rumah Sakit dan Klinik baik
Pemerintah maupun Swasta.
Diakhir
sambutannya, Drs. Jhon Analis mengatakan bahwa banyak sekali kesempatan
bagi para lulusan untuk berkerja dan melanjutkan pekerjaan.
“Mudahan-mudahan
tahun 2016 nanti kita akan menerima sekitar 200 atau 400 analis yang
akan ditempatkan di Rumah Sakit dan Puskesmas yang ada di Provinsi
Riau.” Harapnya.(rozy)
Dinkes Riau Rencanakan Undang Menkes RI Ke Riau Agustus Ini
Dinas Kesehatan Prov Riau
Pekanbaru
- Dinamika kerja Dinas Kesehatan terus berjalan. Kamis, 4 Juni 2016
bertempat di ruang kerja Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau
dilaksanakan rapat koordinasi dinas kesehatan dengan institusi kesehatan
terkait untuk membicarakan Kunjungan Menkes RI ke Riau. Dalam rapat
yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau H.
Andra Sjafril, SKM M.Kes tersebut dibahas tentang proposal serta rundown
acara serta beberapa hal yang terkait dengan jadwal kunjungan tersebut.
Turut
hadir sebagai peserta rapat, Kepala KKP Pekanbaru, Kepala BPJS Regional
II Sumbagteng, Kepala Cabang BPJS Pekanbaru, Perwakilan dari Fakultas
Kedokteran Universitas Riau, Sekretaris Dinas Kesehatan, Kepala Bidang
Promkes dan Kesga.
Tema
yang diusung adalah “Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer Menuju
Indonesia Sehat dan Produktif”. Dalam kunjungan ini dijadwalkan beberapa
agenda untuk Menkes antara lain, kunjungan ke salah satu puskesmas,
Kunjungan ke FK UR, menjadi Key note Speaker pada Seminar Kesehatan.
Pada moment ini, Bu Menkes Nila F. Moeloek dapat meresmikan pemakaian
gedung KKP Pekanbaru yang baru.
Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi Riau H. Andra Sjafril, SKM, M.Kes berharap,
pada kunjungan Menkes ini dapat dihadiri oleh Plt. Gubri, dan diseminar
dapat mengundang beberapa narasumber penting antara lain, Prof. Ascobat
Gani terkait materi pembiayaan kesehatan, Dr. Broto Wasisto dll.
Kunjungan
kerja Menkes ini diharapkan dapat direalisasikan pada awal Agustus
2015, bersempena dengan HUT Provinsi Riau. (rozy/tmc)
O2SN PKPLK, AJANG BANGUN KEMANDIRIAN DAN PERCAYA DIRI
Dinas Pendidikan Prov Riau
Pekanbaru
- Dinas Pendidikan Riau terus mengupayakan agar para anak pendidikan
khusus dan Pendidikan Layana khusu tidak lagi menjadi bahan olokan
dengan adanya kekurangan dalam diri mereka.
Mereka
memiliki kelebihan dan kemampuan dibalik kekurangan yang ada. Celah
kelebihan itu terus digali agar benar benar menonjol. Sehingga mereka
memiliki keberania dan kemenadirian dalam bersikap.
Kepala
Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Disdik Riau, Sri Petri
Hariyanti, mengutarakan, anak PKPLK bisa di bentuk dan dibina dan mereka
juga bisa mandiri. Bukan itu saja mereka juga bisa dan sering meraih
prestasi.
Olimpiade Olahraga Sisa Nasional 2015
bagi anak berkebutuhan khusus salah satu kegiatan untuk menjadikan
mereka bisa mandiri serta gapai prestasi.
O2SN PKLK juga menginginkan mereka menjadi insan bertakwa dan peduli, kata Petri.
Mereka berhak mendapatkan perlakuan baik. Memberi kesempatan untuk mandiri dan berprestasi. Hak mereka patut dan harus di tunaikan.
Mereka berhak mendapatkan perlakuan baik. Memberi kesempatan untuk mandiri dan berprestasi. Hak mereka patut dan harus di tunaikan.
Disapaikan
Petri, bagi siswa PKPLK yang berhasil meraih peringkat utama akan
menjadi utusan Riau di ajang O2SN tingkat nasional di Makassar pada
Agustus mendatang.
Koordinasi KPK Bersama Dinas Pendapatan Provinsi Riau
Pekanbaru-
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Dinas Pendapatan Daerah
Provinsi Riau, hari ini Rabu (3/6/2015) menggelar Rapat Kordinasi
dalam rangka meningkatkan pengawasan dan pencegahan dalam mengelola
pendapatan daerah Provinsi Riau, bertempat di Hotel Aryaduta Pekanbaru.
Pada
kesempatan ini Hadir Plt. Gubernur Riau, Perwakilan dari KPK,
Forkopimda Riau, Perwakilan Komisi C DPRD Riau, Kepala Dinas Pendapatan
Provinsi Riau dan seluruh Kepala UPT/UP Pendapatan di Lingkungan Dipenda
Provinsi Riau.
Dalam sambutanya Plt. Gubernur Riau
mengatakan pentingnya Koordinasi antara pihak KPK dengan Dipenda
Provinsi Riau sebagai konsekuensi dari pencanangan zona integritas.
“Dipenda
Provinsi Riau sebagai SKPD yang menentukan keberhasilan pembangunan
Kabupaten/Kota wajib menjaga kesehatan organisasinya,” tegasnya.
Dalam
kesempatan ini Direktur Pembinaan Jaringan Kerja, Sujanarko, juga
mengatakan, koordinasi yang intensif antara pihak KPK dengan Dinas
Pendapatan provinsi Riau diharapakan mampu mencegah terjadinya praktik
korupsi di tubuh Dinas Pendapatan provinsi Riau.
Rapat
koordinasi yang diselenggarakan selama 4 jam ini selain untuk
memperkuat jaringan kerjasama dan koordinasi juga untuk melakukan
pembahasan mengenai rencana strategis dan masukan-masukan dari pihak
Dipenda Provinsi Riau.
PARADE TARI DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN 2015
Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengadakan Parade Tari Daerah 2015
Tingkat Provinsi yang digelar di Anjung Seni Idrus Tintin, Bandar Serai,
Kota Pekanbaru, Jumat-Sabtu tanggal 22-23 Mei 2015
Sanggar Merawang binaan Dewan Kesenian Kabupaten Kuantan Singingi, sebagai Penyaji Terbaik I
Judul Karya : "Perahu Bagandang"
Penata Tari terbaik I, Koreografer : Budiono, S.Pd
Dengan
demikian sanggar asal Kecamatan Kuantan Mudik ini akan mewakili Riau
pada parade tari daerah di TMII Jakarta yang dihelat Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kretatif pada pertengahan Agustus 2015.
Utusan Kota Pekanbaru sebagai Penyaji Terbaik III dan Penata Terbaik III, Koreografer : Sunardi, Amd, Sn
Sumber: http://www.riau.go.id/home/
Sumber: http://www.riau.go.id/home/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar