Cari Blog Ini

Selasa, 09 Juni 2015

Pemerintah Provinsi Riau



GURU PKLK BISA CIPTAKAN INOVASI PEMBELAJARAN

Dinas Pendidikan Prov Riau

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau telah bertekad terus melakukan upaya agar anak-anak Pendidikan Khsus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK PLK), bisa terus ditingkatkan derajatnya hingga nantinya bisa merasa sama dengan anak-anak normal lainnya.

Berbagai upaya dilakukan utnk mewujdukan hal itu, mulai dari membangun gedung pusat Autisme di Jalan Arifin Ahmad yang meski saat ini masih menunggu penyelesaian administrasi agar bisa digunakan, memberikan pelatihan-pelatihan bagi tenaga pendidik PK PLK di Provinsi Riau, sampai pada mendorong orang tua agar tidak mengangap anak-anak PK PLK ini sebagai anak yang harus dikucilkan.

” Dengan kegiatan ini, saya mendorong pengelola atau instansi yang terlibat dalam mengurus PK PLK ini agar dapat menciptakan inovasi-inovasi baru, agar PK PLK di Provinsi Riau ini bisa terus semakin membaik. Inovasi-inovasi tersebut sampaikan ke Disdukbud Riau akan kita tindak lanjuti,” kata Kadisdikbud Dr. Kamsol MM saat membuat kegiatan Sosialisasi PK PLK Provinsi Riau, Senin (8/6), di Hotel Alfha Pekanbaru.

Kamsol mengatakan kalau apresiasi lebih, layak disampaikan kepada guru PK PLK, karena tidak sama dengan para guru yang mengajar di sekolah-sekolah biasa, guru PK PLK ini dalam mengajar menciptakan dua energi, yakni bagaimana mendidik anak menjadi pintar dan cerdas, dan yang kedua adalah mereka harus mampu mengusai emosi dan membaca psikologi anak didiknya.

” Ini yang harus kita berikan apresiasi lebih kepada guru-guru PK PLK ini, karena mereka itu biasanya tidak mudah atau tidak mau dipaksakan untuk belajar, sang guru harua benar-benar mampu mengusai emosinya, dan juga bisa mendekatkan diri dengan sang anak, ini tidak mudah, tapi mereka mampu, itu yang selagi patut kita berikan apresiasi,” katanya




DISDIKBUD GELAR LOMBA GURU, KEPALA SEKOLAH, PENGAWAS BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI TINGKAT TK, SD DAN SMP
Dinas Pendidikan Prov Riau

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau kembali menyelenggarakan lomba Guru, Kepala sekolah, Pengawas (TK, SD dan SMP) Berprestasi dan Guru SDLB Berdedikasi serta Guru SD Berdedikasi, Daerah Terpencil Tingkat Provinsi Riau 2015.

Kepala Dinas Pendidikan dan Provinsi Riau Dr. Kamsol mengatakan kegiatan guru berprestasi dan kepala sekolah serta pengawas ini guna meningkatkan apresiasi dan motivasi terhadap guru,kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam melaksanakan program pendidikan. Peserta lomba terdiri dari 12 kabupaten/kota di Riau. “Untuk menghasilkan SDM bermutu dibutuhkan proses bermutu dari lembaga yang bermutu pula. Supaya dapat memacu dan memicu munculnya guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah yang berprestasi perlu adanya kegiatan sistematis agar dapat menggali yang berprestasi,” kata Kamsol, Senin (8/6) di Hotel New Hollywood

Kamsol mengakui, guru berprestasi yang mewakili Riau ditingkat nasional belum mendapat juara. Namun hal itu, disebabkan, tingginya persaingan di 34 provinsi. Untuk itu, pemenang ditingkat provinsi ini harus bisa mencari titik kelemahan. Sehingga pada perlombaan tingkat nasional Agustus 2015 nanti, para guru dapat mengukir prestasi ditingkat nasional. “ Saya harapkan juri dapat memberikan nilai yang objektif. Sebab, pemenang lomba ini akan membawa nama Riau bukan kabupaten/kota. Oleh karena itu, carilah peserta yang terbaik diantara yang terbaik,” kata Kamsol.

Namun demikian, kata Kamsol, keberuntungan belum berpihak kepada Provinsi Riau. Meski demikian, tahun ini, pemenang lomba yang diselenggarakan dari tanggal 7-10 Juni ini, benar benar orang yang memiliki keahlian, sehingga mampu mengharumkan nama Riau ditingkat nasional.

Sementara itu kepala sekolah berprestasi tingkat nasional tahun lalu H. Ridwan yang juga kepala SMPN 4 Pekanbaru mengatakan untuk bisa menjadi yang terbaik ditingkat nasional yang paling penting adalah pembinaan yang bekesinambungan dan terus menerus bagi peserta. Hal ini yang dilakukan oleh daerah yag meraih prestasi di tingkat nasional.” Hasil pengalaman saya yang ikut lomba kepala sekolah berprestasi tingkat nasional, pembinaan calon guru, kepala dan pengawas berprestasidaerah lain dilakukan secara berkelanjutan. Bahkan pembinaan sampai satu tahun. Kalau di Riua hanya beberapa beberapa minggu saja menjelang keberangkatan ketingkat nasional,” kata Ridwan.

Selain pembinaan, kata Ridwan, kesiapan mental peserta dari Riau harus betul betul dipersiapkan. Jangan sampai mental peserta kalah melihat kesiapan peserta dari provinsi lain. Misalnya dalam berkas portofolio dan lain sebagainya.




Klinik VCT Menjangkau Penderita HIV Lebih Awal, Tidak Lagi Pada Fase Terminal



PEKANBARU - Pertemuan Workshop Dan Evaluasi Program Pengendalian HIV Dan IMS dibuka oleh Kepala Seksi Pengendalian Pemberantasan Penyakit Bidang P4L Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Yenventris, SKM. M.Kes pada hari Senin tanggal 08 Juni 2015 pukul 09.00 Wib di Alpha Hotel Pekanbaru.
Dihadiri  oleh 28 peserta Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit di Kab/Kota dengan narasumber Dr. Trijoko Yodo Puspito, MSCPH (Staf  Subdit AIDS Depkes) dan Benjamin Saut  PS, SKM, MM, AAK (Kepala BPJS Kesehatan Devisi Regional II Subangsel).
Dalam sambutan Kadinkes yang dibacakan oleh Kasi P2P disampaikan bahwa di Provinsi Riau saat ini penyebaran kasus HIV dan AIDS sudah ada pada semua Kabupaten/Kota dengan 3 Kabupaten terbanyak adalah Pekanbaru, Bengkalis dan Dumai. berdasarkan data dari Januari 2015, kasus AIDS wanita 35 persen dan pria 65 persen, sedangkan HIV pada wanita 31 persen dan pria 71 persen.
Upaya yang telah dilakukan semenjak tahun 2004 Klinik VCT pertama kali di set up yaitu di RSUD Arifin Achmad sampai saat ini di Provinsi Riau 12 kab/kota telah memiliki klinik VCT, tren kasus yang ditemukan secara perlahan namun pasti bahwa kita sudah dapat menjangkau orang terkena HIV lebih awal, tidak lagi datang pada fase terminal, sehingga kita dapat menolong mereka agar dapat memperpanjang masa hidupnya. Oleh karena itu konseling testing sukarela yang benar dan berkelanjutan sangat dibutuhkan,
Sementara itu sudah ada 237 orang konselor yang sudah tesebar di 12 Kab/Kota.
Ketua Pelaksana kegiatan ini menyampaikan bahwa tujuan diselenggarkannya pertemuan ini adalah  : 
(1) Menjamin terlaksananya PPIA HIV terintegrasi dalam pelayanan ANC terpadu.
(2) Melakukan validasi data capaIan indikator kunci kegiatan.
(3) Persiapan perencanaan kegiatan tahun 2016.
Dengan diadakannya pertemuan Workshop PPIA dan evaluasi ini dengan berbagai permasalahan, kita semua dapat memanfaatkan pertemuan ini untuk mengetahui permasalahan sebenarnya dari HIV dan AIDS secara keseluruhan sehingga secara bersama-sama dapat diupayakan jalan keluarnya untuk mencapai target program yang telah ditentukan.(rozy/tmc)




Fakta Menarik Hasil Analisa Sederhana Pemeriksaan Kesehatan Pada Area Car Free Day 7 Juni 2015



PEKANBARU - Ada fakta menarik dari hasil pemeriksaan kesehatan pada acara Kampanye Kesehatan yang diselenggarakan oleh Tim Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Riau kemaren pagi di area Car Free Day Minggu (7/6/2015) kemaren.
Hasil Analisa Sederhana dan Faktor Resiko yang ditemukan oleh Tim Konsultasi Gizi yaitu, dari 300 pengunjung yang melakukan pemeriksaan tensi, gula darah, dan cek kolesterol, diperoleh 34 orang yang harus di konseling oleh tim gizi dimana 14 orang diantaranya dengan kasus kolesterol tinggi, 14 orang hypertensi, 4 orang Diabetes Melitus.
Semua yang harus konsultasi tersebut rata-rata mengalami obesitas (kegemukan) hanya 2 orang yang konsul karena ingin menaikkan berat badan.
Tim ahli gizi yang terdiri dari Dr. Zuainah, Zulfayenni, SST, Dwi  Handayani, SST dan Dessani, SKM ini mengemukakan bahwa  rata-rata dipengaruhi oleh faktor resiko seperti ;
-          Life style (Gaya Hidup yang tidak sehat)
-          Tidak ada aktifitas fisik ( kurang olahraga)
-          Pola makan yang tidak sehat (kurang sayur dan buah)
-          Kurang minum air putih
-          Banyak makan lemak dan minyak
PHBS si Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat.
Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di Rumah Tangga yaitu :
1.       Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2.       Memberi bayi ASI eksklusif
3.       Menimbang bayi dan balita
4.       Menggunakan air bersih
5.       Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6.       Menggunakan jamban sehat
7.       Memberantas jentik di rumah
8.       Makan buah dan sayur setiap hari
9.       Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10.     Tidak merokok di dalam rumah 

Plt. Gubri Sempatkan Kunjungi Masyarakat Di Stand Kampanye Kesehatan HUT Metro Riau



PEKANBARU7/6/2015 - Plt Gubri H. Arsyadjuliandi Rahman berkesempatan meninjau Stand Kampanye Kesehatan yang berada di sisi kiri pintu masuk depan GOR Tribuana Pekanbaru didampingi oleh Danrem, owner dan petinggi Metro Riau.
Pada kesempatan ini, Plt. Gubri menyempatkan untuk berdialog dengan masyarakat yang sedang diperiksa dan mendengarkan konsultasi gizi yang sedang berlangsung. Beberapa pengunjung sempat kaget, karena tidak menyangka akan bertemu langsung dengan pemimpin daerah ini.

Kampanye Kesehatan dengan pemeriksaan tensi, gula darah dan cek kolesterol serta konsultasi Gizi gratis yang diselenggarakan pagi ini di area HUT Metro Riau ke 10 berlangsung cukup sukses. Masyarakat yang berkunjung cukup antusias yang bisa dilihat dari panjangnya antrian untuk bisa memeriksakan darahnya maupun untuk konsultasi tentang Gizi. Diantaranya beberapa terlihat sedang dalam masa kehamilan.

Dari laporan petugas, diperoleh data 300 pengunjung melakukan test kesehatan dan konsultasi gizi di stand kesehatan hari ini.

Kampanye yang diselenggarakan ini adalah hasil kolaborasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Riau koran Metro Riau yang bersempena dengan peringatan HUT Koran Metro Riau.
“Nanti bulan depan yang tadi sempat di konseling akan kita follow up lagi, “jelas Kabid Promkes dan Kesga Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Drs. Dedi Parlaungan, Apt. Jadi tidak hanya berhenti sampai disini, tetapi kita akan pantau terus.(rozy)


Kampanye Kesehatan Upaya Membangun Pemberdayaan Masyarakat Untuk Kesehatan



PEKANBARU - Plt. Gubri H. Arsyadjuliandi Rahman mengibarkan bendera start sebagai tanda dilepasnya peserta Jalan Sehat yang diselenggarakan oleh Koran Metro Riau, di depan gerbang masuk GOR Tribuana Pekanbaru pagi ini.

Jalan sehat ini adalah salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka HUT Metro Riau ke 10. Direncanakan selepas finish akan dilanjutkan dengan senam bersama dan pencabutan undian doorprize dan juga ada Kampanye Kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Riau.

Dibeberapa tenda pagi ini terlihat kesibukan menyiapkan peralatan pemeriksaan tensi, pemeriksaan gula darah dan juga cek  kolesterol yang disiapkan oleh program Penyakit Tidak Menular dari Seksi Surveylans yang dikoordinir langsung oleh kepala seksi surveylans Dr. Siska Hidayani. Sementara itu di meja lainnya persiapan juga dilakukan oleh Program Gizi yang langsung dikoordinir oleh Kepala Seksi Gizi Masyarakat  Erison, SKM, M.Kes yang berkolaborasi dengan Dharmawanita Persatuan Dinas Kesehatan yang diketuai oleh Ny. Elly Hayatinur Andra dan tentu saja didukung oleh Tim Media Center Dinas Kesehatan Provinsi Riau.

Beberapa pejabat eselon dan kepala UPT terlihat ikut meramaikan stand kesehatan antara lain, Sekretaris Dinkes Dr. Yohanes, Msi, Kepala Bidang Promkes dan Kesga Drs. Dedi Parlaungan, Apt, MH, Kepala Bidang Yankes Drg. Betty Marya, Kepala Seksi Farmamin, H. M. Ridwan, SKM, M.Kes dan Kepala UPT Farmasi dan Logistik, Bambang. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau tidak nampak dilokasi karena sedang ditugaskan oleh Plt. Gubri mengikuti Acara Harganas di Kabupaten Bengkalis.

Menurut Kepala Bidang Promkes dan Kesga, Kampanye Kesehatan ini merupakan program yang direncanakan akan dirutinkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Riau setiap bulannya, meski dengan tema yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam upaya membangun pemberdayaan masyarakat untuk kesehatan sehingga tercipta kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, yang pada akhirnya berdampak kepada meningkatnya usia harapan hidup.
“Kita memang sedang berusaha merangkul dunia usaha dan swasta untuk ikut berkontribusi terhadap kesehatan. Sudah saatnya kesehatan bukan hanya dipikirkan oleh orang kesehatan saja, tetapi sebaiknya sudah menjadi pemikiran setiap orang termasuk Lintas Sektor, pihak swasta, LSM, Dunia Usaha dan tentunya oleh masyarakat sendiri, karena hidup sehat adalah kebutuhan kita bersama,”ujarnya.(rozy)

Evaluasi Anggaran Dinkes Riau Jilid II, Antisipasi Permasalahan Realisasi Fisik Dan Keuangan



Pekanbaru – Jumat pagi kemaren (5/6/2015) telah dilakukan evaluasi Anggaran APBD dan APBN Dinas Kesehatan Provinsi Riau, tetap dengan sistem desk seperti yang telah dilaksanakan bulan lalu, dan sorenya dilanjutkan dengan pembahasan bersama eselon III dan IV terutama yang menjabat sebagai KPA dan PPTK.

 Meski baru dua kali dilaksanakan, pada desk kali ini telah diperoleh gambaran realisasi fisik berdasarkan jumlah kegiatan dan tahapan kegiatan, sementara pada Realisasi Keuangan dapat diidentifikasi tanggal dan jumlah pengambilan GU, Identifikasi Jumlah GU yang sudah di SPJ kan dan Identifikasi jumlah SPJ yang sudah di entrykan, sehingga diperoleh gambaran untuk Realisasi Fisik APBD Dinas Kesehatan Provinsi Riau adalah : 33,15% sedangkan Realisasi Keuangan  13,82%.


Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau H. Andra Sjafril, SKM, M.Kes menyampaikan bahwa ia ingin komunikasi seperti ini terus berjalan, sehingga kita cepat mengetahui kendala-kendala yang terjadi pada penggunaan anggaran lebih dini dan mendapat kejelasan lebih awal.
Pada pertemuan ini telah disinkronkan keinginan program dengan ketersediaan dana, sehingga tidak ada lagi dana yang menumpuk disuatu Seksi/program karena belum bisa dilaksanakan, dana tersebut bisa dialihkan segera kepada seksi atau program yangmembutuhkan dana segera untuk melaksanakan kegiatan.


Ahmad Jajuli, yang mengkoordinir pelaksanaan kegiatan ini menyampaikan bahwaia telah mengidentifikasi 2 permasalahan yang ditemukan yaitu; 1) Untuk Realisasi fisik masih perlu persamaan persepsi tingkat definisi realisasi fisik setiap pejabat pengelola keuangan mengidentifikasi jenis kegiatan dan tahapan kegiatan dalam DPA. 2) Untuk Realisasi Keuangan pejabat pengelola keuangan harus bis mengidentifikasi alur keuangan dari mulai GU dsampai Pertanggung jawaban.
Diakhir pertemuan Kadis menyimpulkan untuk masalah anggaran, keuangan agar membuat surat yang mana yang harus disosialisasikan terutama yang menyangkut Triwulan IV. Selanjutnya mekanisme awal, diharapkan Sub Bag Perencanaan Program dan Sub Bag. Keuangan masing-masing memiliki Eselon III binaan dan tanyakan permasalahaannya jika ada kendala.(rozy)

Lulusan SMK Kesehatan Adalah Pondasi Dan Proses Penjenjangan Calon Tenaga Kesehatan Profesional



PEKANBARU, - “Lulusan SMK Kesehatan adalah pondasi dan proses penjenjangan calon tenaga kesehatan profesional”. Hal ini disampaikan oleh Drs. Jon Analis, Kepala Bidang SDK dan Kefarmasian Dinas Kesehatan Provinsi Riau pada acara PengambilanSumpah dan Wisuda Siswa SMK Analis Kesehatan Angkatan XIX tahun 2014-2015 SMK Abdurrab Pekanbaru Kamis (4/6/2015) lalu di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru.
“Wisudawan dan wisudawati yang dilantik hari ini mudahan-mudahan mampu bersaing mendapatkan peluang dalam dunia  kerja dan dapat bersaing secara sehat dalam jurusan yang sama, “jelas John Analis.
Hadirnya  SMK  dengan Program Analis Kesehatan sesuai dengan Misi Pemerintah Provinsi Riau dibidang  kesehatan, dengan melihat kebutuhan pada skala jenjang Pendidikan Menengah  Provinsi Riau yang hanya dihasilkan oleh institusi  SMK Abdurrab Analis Kesehatan dan SMK jurusan Farmasi.
John Analis menambahkan, “SMK Kesehatan berdiri sebagai proses penjenjangan  tingkat dasar menunju jenjang tingkat Akademis sehingga dibutuhkan pondasi calon tenaga Kesehatan profesional menuju terciptanya mutu dan derajat kesehatan yang lebih baik  di Riau ini.
Lulusan  Analisis Kesehatan ini bisa merebut peluang kerja menjadi Asisten Analis Kesehatan di Laboratorium di Rumah Sakit dan Klinik baik Pemerintah maupun Swasta.
Diakhir sambutannya, Drs. Jhon Analis mengatakan bahwa banyak sekali kesempatan bagi para lulusan untuk berkerja dan melanjutkan pekerjaan.
“Mudahan-mudahan  tahun 2016 nanti kita akan menerima sekitar 200 atau 400 analis yang akan ditempatkan di Rumah Sakit dan Puskesmas yang ada di Provinsi Riau.” Harapnya.(rozy)

Dinkes Riau Rencanakan Undang Menkes RI Ke Riau Agustus Ini



Pekanbaru - Dinamika kerja Dinas Kesehatan terus berjalan. Kamis, 4 Juni 2016 bertempat di ruang kerja Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau dilaksanakan rapat koordinasi dinas kesehatan dengan institusi kesehatan terkait untuk membicarakan Kunjungan Menkes RI ke Riau. Dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau H. Andra Sjafril, SKM M.Kes tersebut dibahas tentang proposal serta rundown acara serta beberapa hal yang terkait dengan jadwal kunjungan tersebut.
Turut hadir sebagai peserta rapat, Kepala KKP Pekanbaru, Kepala BPJS Regional II Sumbagteng, Kepala Cabang BPJS Pekanbaru, Perwakilan dari Fakultas Kedokteran Universitas Riau, Sekretaris Dinas Kesehatan, Kepala Bidang Promkes dan Kesga.
Tema yang diusung adalah “Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer Menuju Indonesia Sehat dan Produktif”. Dalam kunjungan ini dijadwalkan beberapa agenda untuk Menkes antara lain, kunjungan ke salah satu puskesmas, Kunjungan ke FK UR, menjadi Key note Speaker pada Seminar Kesehatan. Pada moment ini, Bu Menkes Nila F. Moeloek dapat meresmikan pemakaian gedung KKP Pekanbaru yang baru.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau H. Andra Sjafril, SKM, M.Kes berharap, pada kunjungan Menkes ini dapat dihadiri oleh Plt. Gubri, dan diseminar dapat mengundang beberapa narasumber penting antara lain, Prof. Ascobat Gani terkait materi pembiayaan kesehatan, Dr. Broto Wasisto dll.
Kunjungan kerja Menkes ini diharapkan dapat direalisasikan pada awal Agustus 2015, bersempena dengan HUT Provinsi Riau. (rozy/tmc)



O2SN PKPLK, AJANG BANGUN KEMANDIRIAN DAN PERCAYA DIRI 

Dinas Pendidikan Prov Riau


Pekanbaru - Dinas Pendidikan Riau terus mengupayakan agar para anak pendidikan khusus dan Pendidikan Layana khusu tidak lagi menjadi bahan olokan dengan adanya kekurangan dalam diri mereka.
Mereka memiliki kelebihan dan kemampuan dibalik kekurangan yang ada. Celah kelebihan itu terus digali agar benar benar menonjol. Sehingga mereka memiliki keberania dan kemenadirian dalam bersikap.
Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Disdik Riau, Sri Petri Hariyanti, mengutarakan, anak PKPLK bisa di bentuk dan dibina dan mereka juga bisa mandiri. Bukan itu saja mereka juga bisa dan sering meraih prestasi.
Olimpiade Olahraga Sisa Nasional 2015 bagi anak berkebutuhan khusus salah satu kegiatan untuk menjadikan mereka bisa mandiri serta gapai prestasi.
O2SN PKLK juga menginginkan mereka menjadi insan bertakwa dan peduli, kata Petri.
Mereka berhak mendapatkan perlakuan baik. Memberi kesempatan untuk mandiri dan berprestasi. Hak mereka patut dan harus di tunaikan.
Disapaikan Petri, bagi siswa PKPLK yang berhasil meraih peringkat utama akan menjadi utusan Riau di ajang O2SN tingkat nasional di Makassar pada Agustus mendatang.

Koordinasi KPK Bersama Dinas Pendapatan Provinsi Riau



Pekanbaru- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Riau, hari ini Rabu (3/6/2015) menggelar Rapat Kordinasi dalam rangka meningkatkan pengawasan dan pencegahan dalam mengelola pendapatan daerah Provinsi Riau, bertempat di Hotel Aryaduta Pekanbaru.

Pada kesempatan ini Hadir Plt. Gubernur Riau, Perwakilan dari KPK, Forkopimda Riau, Perwakilan Komisi C DPRD Riau, Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Riau dan seluruh Kepala UPT/UP Pendapatan di Lingkungan Dipenda Provinsi Riau.
Dalam sambutanya Plt. Gubernur Riau mengatakan pentingnya Koordinasi antara pihak KPK dengan Dipenda Provinsi Riau sebagai konsekuensi dari pencanangan zona integritas.
“Dipenda Provinsi Riau sebagai SKPD yang menentukan keberhasilan pembangunan Kabupaten/Kota wajib menjaga kesehatan organisasinya,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini Direktur Pembinaan Jaringan Kerja, Sujanarko, juga mengatakan, koordinasi yang intensif antara pihak KPK dengan Dinas Pendapatan provinsi Riau diharapakan mampu mencegah terjadinya praktik korupsi di tubuh Dinas Pendapatan provinsi Riau.

Rapat koordinasi yang diselenggarakan selama 4 jam ini selain untuk memperkuat jaringan kerjasama dan koordinasi juga untuk melakukan pembahasan mengenai rencana strategis dan masukan-masukan dari pihak Dipenda Provinsi Riau.

PARADE TARI DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN 2015



Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengadakan Parade Tari Daerah 2015 Tingkat Provinsi yang digelar di Anjung Seni Idrus Tintin, Bandar Serai, Kota Pekanbaru, Jumat-Sabtu tanggal 22-23 Mei 2015
Sanggar Merawang binaan Dewan Kesenian Kabupaten Kuantan Singingi, sebagai Penyaji Terbaik I

Judul Karya : "Perahu Bagandang"
Penata Tari terbaik I, Koreografer : Budiono, S.Pd
Dengan demikian sanggar asal Kecamatan Kuantan Mudik ini akan mewakili Riau pada parade tari daerah di TMII Jakarta yang dihelat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kretatif pada pertengahan Agustus 2015.
Utusan Kota Pekanbaru sebagai Penyaji Terbaik III dan Penata Terbaik III, Koreografer : Sunardi, Amd, Sn 

Sumber:  http://www.riau.go.id/home/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar